1. Ambillah seekor katak dan letakkan di pelat kaca. Perhatikan kegiatan
binatang tersebut (aktif/pasif). Hitunglah frekuensi pernapasannya permenit.
2. Cobalah menelentangkan katak tersebut beberapa kali dan perhatikan
reaksinya (kembali/tidak kembali ke posisi semula).
3. Masukkan katak ke baskom yang berisi air dan perhatikan reaksinya(dapat
berenang/tidak).
4. Keluarkan katak dari air dan selidikilah refleks-refleks noiseptif
dengan cara sebagai berikut :
a. Katak dipegang sedemikian rupa sehingga kedua kaki belakangnya
tergantung bebas.
b. Rangsanglah dengan menjepit salah satu telapak kakinya dengan pinset.
c. Tetapkan “waktu reaksinya”.
5. Suntikkan 0.5 cc larutan tubokurarin 1 : 1 ke dalam kantong limfe
iliakal (di sebelah os. Coccygis di bawah kulit). Dalam waktu 15-20 menit
setelah penyuntikan tersebut ulanglah percobaan 1-4 di atas tadi dan perhatikan berbagai perbedaan sikap reaksinya.
6. Sebelum pernapasan berhenti sama sekali, suntikkanlah ke dalam kantong
limfe iliakal berturut-turut:
a. 0,5 cc larutan Atropin 0,01%
b. 1 cc larutan Progstimin 1 : 1
7. Setelah terjadi pemulihan, lakukan sekali lagi percobaan 1 s/d 4 di
atas. Oleh karena pemulihan dapat memakan waktu 2-3 jam, lanjutkan dahulu
dengan latihan bagian II dan III.
Hasil
Percobaan
KATAK
|
Sebelum Penyuntikan Tubokurarin
|
Sesudah Penyuntikan Tubokurarin
|
Frek. Pernapasan
|
65 kali/menit
|
40 kali/menit
|
Refleks
Noiseptik
|
Kaki terangkat dan memberontak dengan sangat cepat
|
Gerakannya lamban, dan tidak seaktif sebelum
penyuntikan
|
Pada percobaan kali ini, ketika kami
menyuntikkan Atropin dan Progstimin, katak sudah dalam kondisi sekarat dan
lemas, namun masih dapat bergerak. Setelah penyuntikan, sempat pulih dan mulai
menunjukkan aktivitas pergerakan, katak tersebut perlahan-lahan kembali tidak
bergerak lagi seperti mati. Selain itu akibat keterbatasan waktu, kami belum
sempat melakukan percobaan ulang dengan menggunakan katak lainnya.
Kesimpulan
Tubokurarin yang disuntikkan kepada katak
mengakibatkan lumpuhnya saraf sehingga lambat menerima rangsang, namun
otot-otot pada katak masih dapat bekerja.
No comments:
Post a Comment