Tuesday, March 25, 2014

Laporan Praktikum 1 Fisiologi pada Seekor Katak (MUSKULOSKELETAL)

Pengamatan sikap, gerakan, dan waktu reaksi seekor katak terhadap berbagai rangsang sebelum dan sesudah penyuntikan kurare

1.      Ambillah seekor katak dan letakkan di pelat kaca. Perhatikan kegiatan binatang tersebut (aktif/pasif). Hitunglah frekuensi pernapasannya permenit.

2.      Cobalah menelentangkan katak tersebut beberapa kali dan perhatikan reaksinya (kembali/tidak kembali ke posisi semula).

3.       Masukkan katak ke baskom yang berisi air dan perhatikan reaksinya(dapat berenang/tidak).

4.       Keluarkan katak dari air dan selidikilah refleks-refleks noiseptif dengan cara sebagai berikut :
a.       Katak dipegang sedemikian rupa sehingga kedua kaki belakangnya tergantung bebas.
b.      Rangsanglah dengan menjepit salah satu telapak kakinya dengan pinset.
c.       Tetapkan “waktu reaksinya”.

5.      Suntikkan 0.5 cc larutan tubokurarin 1 : 1 ke dalam kantong limfe iliakal (di sebelah os. Coccygis di bawah kulit). Dalam waktu 15-20 menit setelah penyuntikan tersebut ulanglah percobaan 1-4 di atas tadi dan perhatikan berbagai perbedaan sikap reaksinya.

6.      Sebelum pernapasan berhenti sama sekali, suntikkanlah ke dalam kantong limfe iliakal berturut-turut:
a.       0,5 cc larutan Atropin 0,01%
b.      1 cc larutan Progstimin 1 : 1

7.      Setelah terjadi pemulihan, lakukan sekali lagi percobaan 1 s/d 4 di atas. Oleh karena pemulihan dapat memakan waktu 2-3 jam, lanjutkan dahulu dengan latihan bagian II dan III.

Hasil Percobaan
KATAK
Sebelum Penyuntikan Tubokurarin
Sesudah Penyuntikan Tubokurarin
Frek. Pernapasan
65 kali/menit
40 kali/menit
Refleks Noiseptik
Kaki terangkat dan memberontak dengan sangat cepat
Gerakannya lamban, dan tidak seaktif sebelum penyuntikan

Pada percobaan kali ini, ketika kami menyuntikkan Atropin dan Progstimin, katak sudah dalam kondisi sekarat dan lemas, namun masih dapat bergerak. Setelah penyuntikan, sempat pulih dan mulai menunjukkan aktivitas pergerakan, katak tersebut perlahan-lahan kembali tidak bergerak lagi seperti mati. Selain itu akibat keterbatasan waktu, kami belum sempat melakukan percobaan ulang dengan menggunakan katak lainnya.

Kesimpulan
Tubokurarin yang disuntikkan kepada katak mengakibatkan lumpuhnya saraf sehingga lambat menerima rangsang, namun otot-otot pada katak masih dapat bekerja.

No comments:

Post a Comment