Tujuan Praktikum
1. Setelah
praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pengukuran fungsi paru dengan
spirometer.
2. Setelah
menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat:
a.
Menjelaskan pemeriksaan spirometri
b.
Melakukan pemeriksaan spirometri untuk
mengukur fungsi paru
c.
Menganalisa hasil pemeriksaan.
Alat dan Bahan Praktikum 1
1.
Spirometri
analog
2.
Mouth
piece dispposible
Alat dan Bahan Praktikum 2
1.
Spirometri
manual
2.
Mouth
piece dispposible
3.
Penjepit
hidung
4.
Tissue
I.
Cara Kerja
Praktikum 1
a.
Siapkan
alat pencatat atau spirometri
b.
Jelaskan
tujuan dan cara kerja pemeriksaan kepada OP, posisi OP menghadap alat
c.
Nyalakan
alat (power on). Masukan/atur data OP berupa nama, berat, tinggi, dan umur
d. Hubungkan
OP dengan alat dengan cara OP memasukan mouth piece ke dalam mulutnya dan
tutuplah hidung OP
e. Instruksikan
OP untuk bernafas tenang terlebih dahulu untuk beradaptasi dengan alat
f. Tekan
tombol start alat spirometri untuk memulai pengukuran
g. Mulai
dengan pernafasan tenang sampai timbul perintah dari alat untuk ekspirasi
maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar akan keluar data dan
kurva di layar spirometri
h. Bila
perlu tanpa melepaskan mouth piece, ulangi pengukuran dengan inspirasi dalam
dan ekspirasi maksimal
i. Setelah
selesai lepaskan mouth piece, periksa data dan kurva dilanjutkan dengan
mencetak hasil rekaman (tekan tombol print)
II.
Cara Kerja
Praktikum 2
1.
Persiapan:
a. Isi
bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian, gunakan pegangan tangan
disamping bejana untuk membawa bejana.
b. Tekan
sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan penempatannya di dasar
bejana biru.
c. Masukkan
pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel, selalu gunakan
pipa mulut disposable yang baru setiap pergantian OP.
d. Tempelkan
garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan
mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk.
e. Bila
mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis
penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan lengan skala.
2.
Cara
Pengukuran:
a.
Pakai
penjepit hidung.
b.
Pengukuran
TV (Volume Tidal). OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi
biasa di spirometer.
c.
Nafas
biasa.
d. Pengukuran
TV ERV. OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum
di spirometer.
e.
Nafas
biasa.
f. Pengukuran
VC. OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di
spirometer.
g.
Setiap
pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali lalu dirata-ratakan hasilnya.
Hasil Percobaan
I.
Hasil Praktikum
1
Data spirogram menunjukkan adanya penurunan kapasitas vital paru yaitu 4,58 L. Sehingga presentasenya sebesar 86%. Pada hasil spirogram ini menunjukkan banyaknya kapasitas vital paru yaitu 86% dari total kapasitas paru, atau pada orang dewasa sebesar 4800 cc atau 4,8 L. Ini merupakan kapasitas paru yang normal.
Data spirogram menunjukkan adanya penurunan kapasitas vital paru yaitu 4,58 L. Sehingga presentasenya sebesar 86%. Pada hasil spirogram ini menunjukkan banyaknya kapasitas vital paru yaitu 86% dari total kapasitas paru, atau pada orang dewasa sebesar 4800 cc atau 4,8 L. Ini merupakan kapasitas paru yang normal.
Volume tidal = 0,62
L
Volume cadangan
inspirasi = 1,55
L
Volume cadangan
ekspirasi = 2,41 L
Sehingga
didapatkan :
VC=VT+IRV+ERV
VC= 0,62 + 1,55 + 2,41
VC= 4,58 L
II.
Hasil praktikum
2
Dari pemeriksaan spirometri didapatkan data
sebagai berikut :
Rata-rata (mL)
TV = 400, 700, 500 533,34
VC = 4500, 4800, 4700 4666,67
ERV = 1700 - TV 1166,66
IRV = VC – (TV+ERV)
= 4666,67 – (533,34 + 1166,67) 2966,67
IC = IRV + TV
= 2966,67 + 533,34 3300,01
Pembahasan
Dalam keadaan normal, volume udara
paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas
total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara
yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan
sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian
paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah
jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi
paru-parunya secara maksimum. Dalam
keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan
udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan
(kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang
keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa,
inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).
No comments:
Post a Comment