Tuesday, March 25, 2014

Laporan Praktikum Fisiologi Spirometri (SISTEM RESPIRASI)


Tujuan Praktikum
1.      Setelah praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pengukuran fungsi paru dengan spirometer.
2.      Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat:
a.       Menjelaskan pemeriksaan spirometri
b.      Melakukan pemeriksaan spirometri untuk mengukur fungsi paru
c.       Menganalisa hasil pemeriksaan.

Alat dan Bahan Praktikum 1
1.      Spirometri analog
2.      Mouth piece dispposible

Alat dan Bahan Praktikum 2
1.      Spirometri manual
2.      Mouth piece dispposible
3.      Penjepit hidung
4.      Tissue

I.            Cara Kerja Praktikum 1
a.       Siapkan alat pencatat atau spirometri
b.      Jelaskan tujuan dan cara kerja pemeriksaan kepada OP, posisi OP menghadap alat
c.       Nyalakan alat (power on). Masukan/atur data OP berupa nama, berat, tinggi, dan umur
d.    Hubungkan OP dengan alat dengan cara OP memasukan mouth piece ke dalam mulutnya dan       tutuplah hidung OP
e.      Instruksikan OP untuk bernafas tenang terlebih dahulu untuk beradaptasi dengan alat
f.      Tekan tombol start alat spirometri untuk memulai pengukuran
g.   Mulai dengan pernafasan tenang sampai timbul perintah dari alat untuk ekspirasi maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar akan keluar data dan kurva di layar spirometri
h.    Bila perlu tanpa melepaskan mouth piece, ulangi pengukuran dengan inspirasi dalam dan ekspirasi maksimal
i.   Setelah selesai lepaskan mouth piece, periksa data dan kurva dilanjutkan dengan mencetak hasil rekaman (tekan tombol print)

II.            Cara Kerja Praktikum 2
1.      Persiapan:
a.  Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian, gunakan pegangan tangan disamping bejana untuk membawa bejana.
b.    Tekan sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan penempatannya di dasar bejana biru.
c.     Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel, selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergantian OP.
d.   Tempelkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk.
e.    Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan lengan skala.
2.      Cara Pengukuran:
a.       Pakai penjepit hidung.
b.      Pengukuran TV (Volume Tidal). OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi biasa di spirometer.
c.       Nafas biasa.
d.   Pengukuran TV ERV. OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.
e.       Nafas biasa.
f.  Pengukuran VC. OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.
g.      Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali lalu dirata-ratakan hasilnya.

Hasil Percobaan
I.            Hasil Praktikum 1 
   Data spirogram menunjukkan adanya penurunan kapasitas vital paru yaitu 4,58 L. Sehingga presentasenya sebesar 86%. Pada hasil spirogram ini menunjukkan banyaknya kapasitas vital paru yaitu 86% dari total kapasitas paru, atau pada orang dewasa sebesar 4800 cc atau 4,8 L. Ini merupakan kapasitas paru yang normal.
Volume tidal = 0,62 L
Volume cadangan inspirasi = 1,55 L
Volume cadangan ekspirasi = 2,41 L
Sehingga didapatkan :
VC=VT+IRV+ERV
VC= 0,62 + 1,55 + 2,41
VC= 4,58 L

II.            Hasil praktikum 2
Dari pemeriksaan spirometri didapatkan data sebagai berikut :
Rata-rata (mL)
TV = 400, 700, 500                                               533,34
VC = 4500, 4800, 4700                                        4666,67
ERV = 1700 - TV                                                 1166,66
IRV = VC – (TV+ERV)
        = 4666,67 – (533,34 + 1166,67)                   2966,67
IC = IRV + TV
            = 2966,67 + 533,34                                         3300,01

Pembahasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).

No comments:

Post a Comment